Thursday, 10 July 2014

pring petuk

#PrabowoHatta , #satuINDONESIA , #INDONESIABANGKIT , #dukungboikotMETROtv­ , #syuradikaraende95fr­aternity , Website Resmi Kampanye #DukungPrabowoHatta untuk #SelamatkanIndonesia­ :
MERDEKA.COM. Sekjen Gerindra Ahmad Muzani tak persoalkan perbedaan hasil hitung cepat di pilpres kemarin. Dia hanya mengkritisi kubu Jokowi-JK yang sudah deklarasi kemenangan saat TPS-TPS belum selesai menghitung suara.

"Persoalannya kredibilitas (survei) itu nanti akan ditentukan pastinya tanggal 22 Juli, jadi saya kira masalahnya adalah pada saat quick count belum tuntas dinyatakan selesai ada pihak yang mengklaim menang itu problemnya," ujar Muzani di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (10/7).

Menurut dia, tidak masuk akal Kubu Jokowi-JK melakukan deklarasi pada Pukul 14.00 WIB. Dia melihat ini strategi Jokowi-JK jika nanti saat real count KPU menyatakan Prabowo-Hatta maka akan dituduh curang.

"Jam 2 di saat perhitungan belum selesai di Indonesia bagian barat sudah dinyatakan menang itu problem yang menurut hemat kami menimbulkan situasi dimana ada skenario dia ingin mengklaim menang kemudian kalah seolah-olah ada kecurangan," tegas Muzani.

Anggota Komisi I DPR ini menilai, deklarasi yang terlalu dini hanya sebuah pembenaran semata. Dia melihat, dari dahulu memang PDIP selalu bermain persepsi.

"Inikan ada sebuah tindakan pembenaran apa yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa kita hanya kecurangan yang bisa mengalahkan. Dari dulu bermainnya seperti itu bermain persepsi bermain seolah-olah bermain ya anu, ya anu," lanjut dia.

No comments:

Post a Comment